Rabu, 10 Disember 2008

Malas Berjihad adalah Ciri Cinta Dunia (Sambungan Drp Adakah Istirehat Drp Berjihad)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآَخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ

Dalam ayat ini ALLAH Yang Maha Rahman, berkata Imam Abu Ja’far[8] bahwa makna “an-nafar” adalah: dari berangkat untuk berperang, sehingga maknanya adalah: Mengapakah kalian wahai orang beriman jika dikatakan kepada kalian keluarlah kalian untuk berjihad di jalan ALLAH kalian berlambat-lambat karena lebih senang berada di negeri kalian atau di rumah kalian atau duduk-duduk saja[9]. Imam Al Baghawi menafsirkannya: Berangkatlah dengan bersegera dengan bersungguh-sungguh & bersemangat untuk mendukung hizbuLLAH & menegakkan agama-NYA untuk membenarkan panggilan iman kalian[10].

Imam Al-Qurthubi menambahkan bahwa lafzh “ma lakum” merupakan harfu-istifham yang maknanya penegasan sekaligus celaan, sementara lafzh “tsaqaltum ilal ardh” artinya berlambat-lambat karena nikmat dunia[11], sementara Imam Al Baghawi menafsirkannya lebih suka tinggal di rumah kalian[12]. Sayyid Quthb memberikan gambaran yang mendalam tentang ayat ini, kata beliau: Ketahuilah bahwa beratnya dunia, keindahannya, perhiasan serta harta bendanya, semua itu akan membuat rasa takut akan kematian pada diri seseorang, takut kehilangan hartanya, takut kehilangan posisi & jabatannya, senang dengan istirahat & kemapanan, berat karena rencana-rencana jangka pendek yang telah dibuat serta tujuan-tujuan sesaat yang telah dirancang, yang kesemuanya mempengaruhi badannya, darahnya serta seluruh tubuhnya, sehingga seolah-olah ia menjadi terbenam ke dalam bumi, inilah makna yang tercermin dari potongan kata “tsaaqaltum”, yaitu bagaikan jasad yang telah terbenam, sehingga sulit untuk digerakkan, apalagi menerima komando untuk bangun & bergerak[13].

Catatan Kaki :

[8] Jami’ul Bayan, XIV/251
[9] Imam Ibnu Katsir menambahkan: Lebih suka menikmati wangi buah-buah an (asyik berbisnis/niaga), lih. Al-‘Azhim, IV/153
[10] Nuzhmud Durar, III/453
[11] Jami’ul Ahkam, I/2431
[12] Ma’alimu Tanzil, IV/48
[13] Azh-Zhilal, IV/30

0 ulasan:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes